Kerja di ketinggi seperti di atap gedung atau konstruksi membutuhkan keamanan ekstra agar dapat melindungi pekerja serta meminimalisir risiko jatuh. Memang, jika dibandingkan dengan pekerjaan yang berada di bawah, bekerja di ketinggian menawarkan sensasi yang berbeda dan pemandangan yang indah.
Artikel ini akan membahas 7 prosedur keamanan kerja di ketinggian. Tentunya ini berguna bagi kamu yang sedang bekerja pada ketinggian baik itu sebagai pemelihara bangunan, pekerja konstruksi, maupun seorang teknisi.
Definisi kerja di ketinggian berdasarkan Permenaker No. 09 Tahun 2016 adalah aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja di lokasi kerja yang berada pada permukaan tanah atau perairan. Memiliki perbedaan ketinggian, juga memiliki risiko jatuh. Mengakibatkan cedera pada Tenaga Kerja atau orang lain di sekitar lokasi, serta dapat menyebabkan kerusakan pada harta benda.
Contoh kerja pada ketinggian
- Konstruksi Bangunan – Pekerjaan yang terlibat dalam pembangunan struktur bangunan tinggi seperti gedung pencakar langit atau gedung bertingkat.
- Pemeliharaan jembatan – Pekerjaan yang melakukan inspeksi dan pemeliharaan jembatan, seperti kerja pada tali atau perancah untuk memperbaiki bagian jembatan yang tinggi.
- Pembersihan gedung tinggi – Pekerja pembersihan yang membersihkan jendela dan eksterior gedung tinggi, menggunakan alat pembersih, kereta angkat atau sistem tali dan harness.
- Pemasangan sistem listrik – Pekerja yang memasang sistem listrik pada bangunan tinggi atau tiang lampu, antena, dan kabel listrik yang terletak di ketinggian.
Risiko kerja area yang tinggi
Bekerja pada ketinggia memang memiliki risiko yang tinggi terhadap keselamatan kerja, tanpa adanya prosedur yang aman, sedikit kesalahan dapat menyebabkan kecelakaan. Risikonya pun dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaannya.
Misalnya, pekerja pemasangan sistem listrik memiliki risiko tersengat aliran listrik, konstruksi bangunan. Pekerja tersebut berisiko jatuh dari atas gedung, terpapar sinar matahari yang ekstrim, menjatuhkan benda ke bawah, dan lainnya.
Jika pekerja jatuh dari ketinggian maka akan berisiko patah tulang, cedera kepala,
Prosedur kerja di ketinggian
1. Perencanaan
Sebelum melakukan pekerjaan di ketinggian, penting untuk merencanakan dengan cermat. Kemudian menganalisis faktor ekrpnomi, mengidentifikasi bahaya yang mungkin terjadi, serta memilih peralatan keselamatan yang tepat
2. Prosedur kerja
Setelah melakukan perencanaan, selanjutnya melakukan prosedur kerja perlu dibuat dengan baik dan ideal untuk diterapkan pada pekerja yang bekerja di ketinggian.
3. Teknis bekerja aman
Setelah prosedur dibuat, maka pekerja wajib mengikuti peraturan yang telah dibuat. diantarnya Bekerja pada lantai kerja tetap, bekerja pada lantai kerja sementara. Bekerja secara vertikal atau horizontal menuju maupun meninggalkan lantai kerja, bekerja dengan posisi miring, dan bekerja dengan rope access
4. Alat Pelindung Diri (APD)
Salah satu prosedur yang tak kalah penting adalah penggunaan APD pada saat bekerja, seperti penggunaan helm, kacamata, masker, rompi, sepatu dll.
5. Standar kerja
Prosedur terakhir adalah standar kerja, maksudnya orang yang bekerja di ketinggian tidak boleh sembarangan, harus yang sudah memiliki sertifikasi dan pelatihan terlebih dahulu.
Baca juga: Mengenal HSE, Segini Gaji dan Tugasnya – Kamu Berminat?