Halo sobat pejuang karir! akhir-akhir ini kamu ngerasain ga kerjaan kok rasanya berat banget ya? tiap hari energi habis terus, semangat makin loyo, ujung-ujungnya kerjaan jadi ngga maksimal.
Kalau kamu lagi di posisi itu, berarti kemungkinan besar kamu sedang mengalami burnout. Tapi kamu tenang aja sob! burnout dialami banyak orang kok, tinggal bagaimana kita mampu mengelola dan mengatasinya dengan baik.
Kamu harus tau nih, kalau burnout bukan cuma sekedar rasa lelah biasa melainkan kondisi stres yang mulai kronis diakibatkan oleh tekanan kerja yang lebih dan berkepanjangan. Akibatnya, kamu cepet ngerasa capek baik secara fisik maupun emosional.
Burnout juga bisa buat kamu kehilangan motivasi dalam bekerja dan ngerasa sinis atau benci dengan pekerjaan yang sedang kamu hadapi.
Kenali Gejala Burnout
Sebelum kita bahas cara mengatasi burnout, kita bahas dulu gejala dari burnout itu sendiri. Nah, berikut tanda-tandanya:
- Kelelahan Kronis: Merasa lelah sepanjang waktu, bahkan setelah tidur yang cukup.
- Kehilangan Motivasi: Hilangnya semangat untuk bekerja dan merasa sulit untuk fokus.
- Sinis dan Mudah Marah: Membenci pekerjaan yang sedang digeluti dan rekan kerja, serta mudah tersinggung dengan perkataan maupun tindakan orang lain.
- Penurunan Produktivitas: Kinerja mulai menurun dan sulit mencapai target.
- Masalah Kesehatan Fisik: Mengalami sakit kepala, gangguan tidur, atau masalah pencernaan.
- Menarik Diri dari Sosial: Menghindari interaksi dengan orang lain dan selalu ingin menyendiri.
Kalau kamu mengalami gejala di atas, jangan sampai dibiarkan terlalu lama, segera ambil tindahan untuk mencegah stres semakin kronis yang akan berdampak buruk hingga menyebabkan kematian.
Baca juga:
- 5 Langkah Mudah Membangun Portofolio Karir yang Menarik
- Cara Meningkatkan Public Speaking di Dunia Kerja
- Cara Mengelola Keuangan Pribadi untuk Karyawan Muda
Cara Mengatasi Burnout
- Akui dan Terima: Langkah pertama, jika tanda-tanda di atas ada pada dirimu, maka kamu harus mengakui jika kamu sedang mengalami fase burnout. Dengan kamu mengetahui, kamu membutuhkan waktu untuk bisa pulih.
- Istirahat yang Cukup: Setelah kamu mengakui bahwa sedang burnout, istirahatlah yang cukup, prioritaskan tidurmu 7-8 jam setiap malamnya, hindari begadang sebisa mungkin.
- Atur Waktu dengan Bijak: Bijaklah dalam mengatur waktu kerja, jangan sampai tubuh kehilangan energi. Gunakan waktu istirahat untuk meregangkan tubuh dan menjernihkan pikiran.
- Delegasikan Tugas: Kalau kamu merasa kewalahan dalam menangani kerjaan, jangan ragu untuk meminta bantuan rekan kerja yang lain.
- Cari Dukungan: Ceritakan perasaanmu saat itu kepada teman atau keluarga terdekat, jangan memendam semuanya sendirian, adakalanya kita membutuhkan orang lain untuk mengurasi stres.
- Lakukan Aktivitas yang Menyenangkan: Sisihkan waktu untuk melakukan hobi atau aktivitas yang kamu nikmati. Ini dapat membantu kamu melepaskan stres dan mengisi ulang energi.
- Jaga Kesehatan Fisik: Pola hidup yang buruk juga dapat membuatmu menjadi stres saat bekerja, oleh karenanya makanlah yang sehat hindari alkohol dan olahraga secara teratur.
- Batasi Penggunaan Teknologi: Kurangi waktu yang dihabiskan di depan layar komputer atau ponsel. Terlalu banyak paparan teknologi dapat meningkatkan stres dan mengganggu tidur.
- Cari Bantuan Profesional: Jika burnout kamu sudah parah, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu kamu mengidentifikasi penyebab burnout dan memberikan strategi penanganan yang tepat.
Tips Tambahan
- Belajar Mengatakan “Tidak”: Jangan takut untuk menolak tugas atau permintaan yang berlebihan.
- Ciptakan Batasan yang Jelas: Pisahkan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Jangan membawa pekerjaan ke rumah.
- Latih Teknik Relaksasi: Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
- Berlibur: Ambil cuti dan berlibur untuk melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan.
Itulah cara mengatasi burnout di tempat kerja, semoga artikel ini dapat membantumu dalam mengurasi stres sehingga dapat kembali bekerjadengan produktif.
Disclaimer: Ringkasan artikel ini dibantu oleh Artficial Intelligence
